Subscribe Us

Responsive Advertisement

Advertisement

MADURA


Dalam perguliran peradaban, Madura senantiasa menjadi entitas pinggiran, marginal, bahkan menjadi bahan candaan melalui berbagai kisah anekdotis. Dalam konteks tertentu, Madura kerap dipaksa untuk meng”iya”kan bahwa sesunggunya Madura adalah Jawa atau setidaknya bagian dari Jawa.
Padahal, menurut Emha Ainun Nadjib, etnis Madura sesunggunya berasal dari etnis Sumba; bagian dari etnis Melayu yang dipinggirkan juga karena dianggaap tidak terlalu pandai berdagang sebagaimana umumnya masyarakat Melayu.
Meskipun demikian, masyarakat Madura baik yang berada di Madura maupun di luar Madura dikenal memiliki etos kerja yang sangat ulet dan tangguh serta semangat keagamaan yang tinggi. Orang Madura tidak akan sungkan menyingsingkan lengan baju untuk menerima suatu pekerjaan.
Maka, mereka kemudian bekerja apa saja dan seberat apapun asalkan tidak melanggar agama. Dengan kata lain, orang Madura tidak akan menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang berat, kurang menguntungkan atau hina selama kegiatannya bukan tergolong negatif.
Etos kerja pada orang Madura begitu tinggi. Mereka adalah pekerja keras. Tetapi di sisi lain, stereotip yang melekat adalah mereka (orang Madura) identik dengan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan sedikit; pekerja kasar dan serabutan.
Namun, keuletannya dalam suatu pekerjaan membuat orang Madura sukses dalam materi. Di tanah rantau pun, orang Madura masih tetap dikenal sebagai sosok yang rajin, ulet dan berkinerja tinggi. Karakter dan sifat lain yang juga melekat pada orang Madura adalah perilaku yang selalu apa adanya dalam bertindak.
Emha Ainun Nadjib, memandang orang Madura tampak sebagai “the most favourable people” yang watak dan kepribadian tertentunya dipuji dan dikagumi dengan setulus hati. Tidak ada kelompok masyarakat di bumi ini yang dalam menjaga perilaku
dan moral hidupnya begitu berhati-hati seperti diperlihatkan orang Madura. Mereka sangat bersungguh-sungguh dan lugu serta lugas dalam berkata-kata.
Oleh karena itu, jika orang Madura menyatakan sesuatu, maka memang demikianlah isi hati dan pikirannya. Dan jika mengungkapkan suatu bentuk sikap tertentu, biasanya karena memang begitulah muatan batinnya. 


Post a Comment

0 Comments

FAHRUDDIN FAIZ