Dalam perguliran peradaban, Madura senantiasa
menjadi entitas pinggiran, marginal, bahkan menjadi bahan candaan melalui
berbagai kisah anekdotis. Dalam konteks tertentu, Madura kerap
dipaksa untuk meng”iya”kan bahwa sesunggunya Madura adalah Jawa atau
setidaknya bagian dari Jawa.
Padahal, menurut Emha Ainun Nadjib, etnis Madura sesunggunya
berasal dari etnis Sumba; bagian dari etnis Melayu yang dipinggirkan juga
karena dianggaap tidak terlalu pandai berdagang sebagaimana umumnya masyarakat
Melayu.
Meskipun demikian, masyarakat Madura baik
yang berada di Madura maupun di luar Madura dikenal memiliki
etos kerja yang sangat ulet dan tangguh serta semangat keagamaan yang tinggi.
Orang Madura tidak akan sungkan menyingsingkan lengan baju untuk
menerima suatu pekerjaan.
Maka, mereka kemudian bekerja apa saja dan seberat
apapun asalkan tidak melanggar agama. Dengan kata lain, orang Madura tidak
akan menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang berat, kurang menguntungkan atau
hina selama kegiatannya bukan tergolong negatif.
Etos kerja pada orang Madura begitu tinggi.
Mereka adalah pekerja keras. Tetapi di sisi lain, stereotip yang melekat adalah
mereka (orang Madura) identik dengan pekerjaan yang membutuhkan
keterampilan sedikit; pekerja kasar dan serabutan.
Namun, keuletannya dalam suatu pekerjaan membuat
orang Madura sukses dalam materi. Di tanah rantau pun, orang Madura masih
tetap dikenal sebagai sosok yang rajin, ulet dan berkinerja tinggi. Karakter
dan sifat lain yang juga melekat pada orang Madura adalah perilaku
yang selalu apa adanya dalam bertindak.
Emha Ainun Nadjib, memandang orang Madura tampak
sebagai “the most favourable people” yang watak dan kepribadian tertentunya dipuji dan dikagumi dengan setulus hati. Tidak ada kelompok
masyarakat di bumi ini yang dalam menjaga perilaku
dan moral hidupnya begitu berhati-hati seperti diperlihatkan orang Madura. Mereka sangat bersungguh-sungguh dan lugu serta lugas dalam berkata-kata.
dan moral hidupnya begitu berhati-hati seperti diperlihatkan orang Madura. Mereka sangat bersungguh-sungguh dan lugu serta lugas dalam berkata-kata.
Oleh karena itu, jika orang Madura menyatakan
sesuatu, maka memang demikianlah isi hati dan pikirannya. Dan jika
mengungkapkan suatu bentuk sikap tertentu, biasanya karena memang begitulah
muatan batinnya.
0 Comments